Pada Proses Injeksi
Plastik (Plastic Injection Molding Process) terdapat 2 bagian besar
metode dan tipe mesin yang digunakan, yaitu : Mesin Injeksi Plastik
Vertikal (Vertical Injection Molding Machine) dan Mesin Injeksi
Plastik Horisontal (Horizontal Injection Molding Machine).
- Menutup Cetakan (Mold Close).
Dalam 1 siklus kerja
proses injeksi, diawali oleh proses Menutup Cetakan. Istilah Mold
dalam dunia Injeksi Plastik adalah cetakan untuk Proses Injeksi
Plastik. Mold itu sendiri terdiri dari 2 bagian besar yaitu sisi
“Core” dan sisi “Cavity”. Sisi Cavity diikat pada “Stationery
Platen” Mesin Injeksi. Sedangkan sisi Core diikat pada “Moving
Platen” mesin, bagian inilah yang bergerak membuka dan menutup.
Pada proses menutup terbagi menjadi 4 urutan proses, yaitu :
- Gerakan menutup pada kecepatan perlahan dengan tekanan rendah. (Low Mold Close Velocity & Low Mold Close Pressure).
Tekanan yang
dimaksud adalah tekanan hidrolik. Posisi awal cetakan adalah “terbuka
penuh” yang diatur sedemikian rupa sehingga memungkinkan produk
yang dihasilkan nantinya dapat dikeluarkan atau diambil dengan mudah.
Dari posisi ini bergerak hingga posisi tertentu yang tidak terlalu
jauh dari posisi “terbuka penuh” tadi. Gerakan ini dimaksudkan
untuk mereduksi getaran mesin yang juga sekaligus merawat mesin itu
sendiri, terutama system hidroliknya yang rentan terhadap tekanan
hidrolik yang tiba-tiba. Contoh kerusakan yang paling ringan adalah
kebocoran oli hidrolik yang dikarenakan pecahnya selang hidrolik,
belum lagi kerusakan lain yang berupa kerusakan mekanis yang
membutuhkan biaya lebih besar untuk memperbaikinya, sehingga biaya
perawatan mesin akan tinggi.
- Gerakan menutup pada kecepatan tinggi dengan tekanan rendah. (High Mold Close Velocity & Low Mold Close Pressure).
Memulai gerakan ini
pada posisi yang tidak jauh dari posisi “terbuka penuh”, dimana
untuk gerakan lebih cepat sangat memungkinkan. Hal ini bertujuan
untuk menghemat waktu proses secara keseluruhan.
- Gerakan menutup pada kecepatan perlahan dengan tekanan rendah. (Low Mold Close Velocity & Low Mold Close Pressure).
Sebelum cetakan
menutup dengan rapat, maka cetakan harus bergerak perlahan dengan
tekanan yang rendah untuk menghindari tumbukan. Hal inipun bertujuan
untuk menjaga kondisi cetakan dan juga kondisi mesin agar selalu
dalam performa yang baik dan dapat ber-produksi dengan lancar.
- Menghimpit Cetakan dengan Tekanan Tinggi (High Mold Clamp).
Posisi pada proses
ini harus dibuat se-limit mungkin pada posisi menutup rapat setelah
gerakan sebelumnya. Hal ini juga untuk menghindari tumbukan karena
tekanan hidrolik yang relatif tinggi untuk menghimpit cetakan.
Tekanan tinggi ini (Minimal 100 kg/cm²) dibutuhkan untuk menahan
proses injeksi atau apa yang disebut “Cavity Force During
Injection” nantinya. (Perhitungannya dibahas terpisah).
- Injeksi Pengisian (Fill Injection).
Setelah dipastikan
Mold dihimpit dengan tekanan tinggi. Maka Unit Injeksi yang terdiri
dari Nozzle, Barrel, dan Screw dan seterusnya. Bergerak mendekati
Mold hingga Nozzle bersentuhan dengan Mold, juga dengan tekanan
tinggi (Hingga 100 kg/cm²). Gambar di atas menunjukkan Nozzle sudah
bersentuhan dengan Mold. Bagian Mold yang bersentuhan langsung dengan
Nozzle disebut “Sprue Bush”. Kemudian mesin melakukan proses
injeksi pengisian, yaitu menyuntikkan plastik cair ke dalam Mold.
Pada proses ini melibatkan beberapa parameter yang bisa kita atur
sedemikian rupa mengikuti tingkat kesulitan produk yang akan kita
buat, yaitu :
- Tekanan Pengisian (Fill Pressure).
Mesin-mesin keluaran
saat ini memiliki variasi tingkat Tekanan Pengisian lebih dari 2
tingkat, dan juga diikuti dengan variasi posisi dari tiap-tiap
Tekanan Pengisian tersebut. Sehingga kita dapat menentukan di posisi
manakah ketika plastik cair membentuk produk membutuhkan besaran
Tekanan Pengisian “sekian” nilainya, dan di posisi lain dengan
masih produk yang sama membutuhkan besaran Tekanan Pengisian
“sekian”, dan seterusnya.
Besarnya Tekanan
Pengisian (Filling Pressure) yang kita atur sekedar lebih tinggi dari
Tekanan Pengisian sesungguhnya, atau sekitar 30%. Tekanan ini untuk
menghadapi fluktuasi tekanan ketika Proses Pengisian berlangsung
dengan memperhatikan “Pressure Gauge” (alat ukur tekanan
Hidrolik) yang tersedia pada bagian unit injeksi, atau yang
ditunjukkan pada layar monitor bagi yang sudah digital. Fluktuasi
tekanan ini akibat adanya hambatan-hambatan aliran plastik cair di
saat mengalir atau memasuki ruang-ruang di dalam Mold, dan Tekanan
Pengisian tidak boleh dikalahkan oleh hambatan ini.
- Misalkan pada suatu mesin terdapat 3 tingkat parameter Tekanan Pengisian yaitu : PF1 dengan besaran 90 kg/cm² pada posisi (PFS1) 200 mm.
- PF2 dengan besaran 120 kg/cm² pada posisi (PFS2) 150 mm.
- PF3 dengan besaran 100 kg/cm² pada posisi (PFS3) 70 mm.
- Kecepatan Pengisian (Fill Velocity).
Terdapat variasi
tingkat kecepatan yang bisa kita atur dan dibutuhkan untuk
menghindari adanya kondisi hasil produk yang tidak diinginkan.
Posisi-posisi tingkat kecepatan inipun bisa kita atur disesuaikan
dengan posisi aliran plastik ketika membentuk produk. Pada mesin
sekarang, setidaknya terdapat 5 tingkat kecepatan dengan 5 posisinya,
atau bahkan lebih. Misalkan :
- PV1 dengan besaran 40% pada posisi “Shot Size” 200 mm.
- PV2 dengan besaran 60% pada posisi (PVS1) 170 mm.
- PV3 dengan besaran 70% pada posisi (PVS2) 150 mm.
- PV4 dengan besaran 50% pada posisi (PVS3) 70 mm.
- PV5 dengan besaran 10% pada posisi (PVS4) 20 mm.
- Berakhir pada posisi “V-P Change Over” 10 mm.
Hasil produk dari
proses ini masih belum sempurna dengan menyisakan sedikit, dan akan
disempurnakan pada proses selanjutnya. Jaminan terhadap kestabilan
proses berkelanjutan berada di bagian ini, sehingga juga menentukan
kestabilan hasil produk yang dibuat.
Untuk mesin-mesin
terdahulu yang hanya menyediakan 1 tingkat Tekanan Pengisian dan 1
atau 2 tingkat Kecepatan Pengisian. Hal ini tentu saja membatasi
kemampuan mesin ketika menghadapi produk dengan tingkat kesulitan
tertentu, walau proses setting parameternya relatif mudah dan cepat.
- Injeksi Menahan (Holding Injection).
Penyempurnaan hasil
produk berada pada bagian proses ini. Sengaja harus dibuat seperti
itu agar pada proses penyempurnaan nantinya hanya akan membutuhkan
nilai yang benar-benar efisien. Pada proses ini tidak lagi melibatkan
kecepatan di dalam setting parameternya, hanya besaran tekanan yang
kita atur beserta waktu yang kita butuhkan untuk itu. Pada mesin
sekarang terdapat 2 atau lebih Tekanan Holding dengan 2 atau lebih
setting waktu yang disediakan. Misalkan :
- PH1 dengan besaran 40 kg/cm² dengan waktu (TPH1) 0.5 second.
- PH2 dengan besaran 30 kg/cm² dengan waktu (TPH2) 1 second.
- PH3 dengan besaran 20 kg/cm² dengan waktu (TPH3) 2 second.
Ketepatan besaran
Tekanan sangat menentukan hasil produk yang dibuat, terlalu besar
akan masalah. Begitu juga bila kita buat terlalu kecil. Kebutuhan
tingkat Tekanan Holding harus berdasarkan pertimbangan kebutuhan
terhadap hasil produk. Bila produknya relatif sederhana cukup kita
aktifkan 1 saja tingkat Tekanan Holding nya, dan bisa tambahkan bila
ternyata tidak cukup untuk produk yang lain. Pada mesin terdahulu
hanya menyediakan 1 saja tingkat Tekanan Holding dengan 1 tingkat
waktu yang dibutuhkan.
- Isi Ulang dan Pendinginan (Charging & Cooling).
Isi ulang (Charging)
plastik cair untuk siap disuntikkan pada siklus selanjutnya,
bersamaan waktunya perhitungan waktu Pendinginan pun (Cooling)
dimulai. Parameter yang direkomendasikan adalah waktu Pendinginan
(Cooling Time) harus lebih lama dari waktu Isi Ulang (Charging Time).
Bila waktu Charging yang lebih lama, maka yang terjadi adalah
tumpahan material plastik dari nozzle ketika Mold Terbuka pada proses
berikutnya.
Proses Charging
sendiri adalah berputarnya Screw dengan bantuan Motor Hidrolik ke
arah putaran yang telah ditentukan, sehingga plastik pellet masuk ke
dalam Barrel, digiling oleh Screw, dan sampai di depan Torpedo sudah
dalam keadaan cair dan siap untuk disuntikkan ke dalam Mold. Tentu
saja dengan bantuan suhu Barrel yang dapat kita atur sesuai
spesifikasi jenis plastik yang digunakan, yaitu pada suhu titik cair
nya.
“Check Valve”
yang terbuka, seperti pada gambar di atas. Dengan kondisi adanya
aliran dari belakang Torpedo menuju bagian depan Torpedo, dan
tertutup ketika ada usaha aliran plastic cair dari depan ke belakang
Torpedo. Jadi alat ini berfungsi sebagai katup satu arah.
- Membuka Cetakan (Mold Open).
Pada proses ini
terdapat 5 urutan kerja, yaitu :
- Melepas Himpitan pada Cetakan (Mold Clamp Release).
Yaitu dengan
mengembalikan ke tekanan normal pada system hidrolik yang bekerja
untuk menghimpit cetakan. Yang sebelumnya bertekanan tinggi.
- Gerakan membuka pada kecepatan perlahan dengan tekanan rendah. (Low Mold Open Velocity & Low Mold Open Pressure). Dari keadaan rapat, membuka secara perlahan untuk menjaga kondisi cetakan yang rentan terhadap kerusakan akibat gesekan yang terjadi antara sisi Core dan sisi Cavity.
- Gerakan membuka pada kecepatan tinggi. (High Mold Open Velocity).
Membuka dengan cepat
dengan posisi yang memungkinkan setelah lepas dari pergesekan antara
Core dan Cavity, hal ini juga untuk menghemat waktu proses.
- Gerakan membuka pada kecepatan rendah. (Low Mold Open Velocity).
Sebelum posisi
cetakan terbuka penuh, maka gerakan membuka cetakan harus perlahan
agar tidak terjadi overlap atau posisi terbuka yang “kelebihan”.
Kecepatan rendah ini juga dimasudkan agar posisi terbuka penuh adalah
stabil posisinya dari satu siklus ke siklus kerja berikutnya. Hal ini
untuk mempermudah kerja Robot disaat mengambil produk dari dalam
cetakan.
- Gerakan melepas produk dari dalam cetakan (Ejection).
Ejector mendorong
produk dari sisi Core agar mudah diambil, tentu saja produk harus
menempel pada sisi Core ketika cetakan terbuka, dan bukan menempel
pada sisi Cavity. Walaupun bisa saja dibuat produk nya menempel pada
sisi Cavity, tentu aja dengan pertimbangan produk dan design cetakan
yang dirancang demikian.
Proses Ejection ini
pun terdapat parameter yang dapat kita atur, yaitu : Jarak, tekanan
hidroliknya, kecepatan, dan berapa kali mendorongnya. Parameter ini
tentu saja tergantung kebutuhan dan bentuk produknya.
Maka 1 siklus Proses
Injeksi Plastik telah selesai, atau juga biasa di sebut 1 Shot. Dalam
keadaan operasi Full Auto dengan menggunakan Robot sebagai pengambil
produk, maka akan kembali ke proses 1 yaitu menutup cetakan dan
seterusnya berulang-ulang, atau terus menerus hingga plastik pellet
habis. Atau proses produksi telah dimulai untuk menghasilkan jumlah
produk yang banyak, tergantung pesanan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar